Dari group WA, saya mendengar kabar. Calon wakil walikota terpilih Balikpapan, meninggal. Turut berdukacita. Terlepas dari faktor comorbid alias faktor penyakit penyulit (bila ada). Kelelahan, saya yakin adalah faktor utama.
Mendengar berita duka itu, saya merenung sesaat. Pilkada kemarin, sungguh memang, menguras energi fisik para kontestan. Dan itu bila terjangkit Covid, beresiko Berat atau fatal.
Ada 4 calon kontestan pilkada di Kaltim kena Covid yaitu :
1. Balikpapan, calon wakil walikota (meninggal).
2. Bontang, calon walikota (meninggal)
3. Kutim, calon wakil Bupati (Covid berat, sembuh)
4. Berau, calon Bupati (meninggal).
Ada 3 calon yang meninggal dan 1 orang Alhamdulillah sembuh.
Ketiga nya yg meninggal akhirnya (pengganti nya) menang Pilkada dan yang sembuh / hidup, Alhamdulillah kalah yaitu saya (eks cawabup Kutim).
Dan saya bersyukur, kepada Allah SWT atas kesempatan hidup yang ke dua ini.
Kejadian ini. Memberikan kesadaran pada kita semua. Bahwa Covid itu berbahaya. Bisa mematikan. Baik yang ada, penyakit penyulit (Comorbid) misal hipertensi, diabet, stroke, jantung, dll.
Bila, penderita Covid ada penyakit penyulit. Taruhlah darah tinggi. Tentu bertahun tahun telah menderita hipertensi. Dan walau tergantung dengan obat. Umumnya, belum meninggal. Dan ternyata, setelah terkena Covid. Lalu meninggal. Maka Covid lebih berperan dan jadi faktor utama, meninggal nya penderita daripada faktor Comorbid nya.
Atau bagi yang tak punya penyakit penyulit pun. Banyak dan bisa meninggal. Data dinas Kesehatan kab Blora. 50% penderita Covid yang meninggal, tanpa Comorbid.
Dengan ini, semoga kita semua. Tidak, meremehkan bahaya nya Covid. Dan tidak perlu juga, paranoid alias takut yang berlebihan.
Cukup dan tetap menjalankan 3 M. Yaitu pakai Masker, jaga jarak, dan sering cuci tangan. Plus Vaksinasi.
Semoga Allah Tuhan Yang Kuasa. Menyelamatkan kita, dengan segera mensirnakan virus Corona ini.