SANGATTAKU – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Joni, bersama rombongan dari Rapat Koordinasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan (TJSL) Kutim, baru-baru ini melakukan kunjungan ke tempat budidaya maggot di Jalan Ketingan, Kalurahan Tirtoadi, Kapanewon Mlati, Sleman, Yogyakarta. Kunjungan tersebut bertujuan untuk mempelajari potensi pengembangan budidaya maggot, terutama dalam konteks pemanfaatan sampah organik dan pakan ternak.
Joni mengungkapkan bahwa budidaya maggot memiliki peluang besar untuk dikembangkan di Kutim, terutama karena dapat mengubah sampah organik menjadi sumber daya yang berguna.
“Dari maggot itu bisa dijadikan pakan ternak. Kemarin pas di sana itu, kami melihat ternak bebek yang diberikan pakan dari hasil maggot itu,” ujar Joni saat ditemui awak media di ruang kerjanya, Rabu (29/05/2024).
Menurut Joni, meskipun di Kutim sudah ada inisiatif budidaya maggot, skalanya masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan yang ada di Sleman. Ia berharap bahwa budidaya maggot ini dapat menjadi solusi terhadap permasalahan sampah organik sekaligus mendukung sektor peternakan di Kutim melalui penyediaan pakan ternak alternatif yang ekonomis dan berkelanjutan.
“Dengan adanya kunjungan ke sana, dinas terkait yang ikut berkunjung bisa pelan-pelan menerapkan hal itu. Karena bahan makanan maggot ini mudah dicari, artinya memanfaatkan sampah organik,” ungkapnya.
Kunjungan ini juga bertujuan untuk menginspirasi dinas terkait di Kutim agar perlahan-lahan mulai menerapkan budidaya maggot di daerah tersebut. Joni menekankan bahwa bahan makanan untuk maggot, yaitu sampah organik, sangat mudah ditemukan sehingga penerapan budidaya ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.
Selain itu, Joni juga menyebut bahwa pihaknya telah menerima usulan dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim terkait pembangunan rumah maggot, sebuah infrastruktur yang akan mendukung pengembangan budidaya ini di Kutim.
“Kemarin ada yang mengusulkan untuk pembuatan rumah Maggot ini. Mudah-mudahan nantinya bisa terealisasi di Kutim,” pungkasnya. (AD01/DPRD)